PAMEKASAN - Sri Ambarwati, 38, warga Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota Pamekasan, Ahad (27/1) malam, meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik di kolam ikan hias di depan rumahnya. Warga Jalan Pintu Gerbang itu meninggal saat dilarikan ke Rumah Sakit Pamekasan.
Menurut Diawi, tetangga korban, kejadian itu berlangsung saat korban membersihkan kolam bersama kedua anaknya, Ana, 5 dan Tika, 16. Saat itu, korban yang merupakan kepala sekolah di salah satu lembaga pendidikan itu bermaksud menolong anaknya, Ana, yang terlilit kabel listrik. Namun karena tidak waspada, korban tersengat listrik.
“Mendengar teriakan Tika yang meminta tolong, saya bersama istri dan sejumlah tetangga segera datang dan mencabut aliran listrik yang melilit di tubuh Bu Ambar. Lalu kami angkat tubuhnya dari kolam,” kata Diawi.
Saat diangkat, kata dia, tubuh korban sudah lemas dan wajahnya pucat. Mereka segera membawanya ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis. Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia.
Tidak ada satupun keluarga korban yang mau memberi pernyataan. Mereka minta untuk tidak diwawancarai karena sedang dalam keadaan berduka.
Kepala Kepolisian Sektor Kota, Ajun Komisaris Mustaghfir, saat dimintai konfirmasi mengatakan, setelah dilakukan olah tempat kejadian dan meminta keterangan saksi, polisi menyatakan peristiwa itu murni kecelakaan.
“Kami tidak menemukan adanya unsur kesengajaan. Sebab, di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda adanya tindak kekerasan,” ungkap Mustaghfir.
Mustaghfir menambahkan, pihak keluarga juga tidak mempersoalkan musibah tersebut dan menyatakan menerima sebagai sebuah takdir.
“Karena kejadian ini murni kecelakaan, maka penyelidikan tidak dilanjutkan,” tandasnya. (teef/muj)
Menurut Diawi, tetangga korban, kejadian itu berlangsung saat korban membersihkan kolam bersama kedua anaknya, Ana, 5 dan Tika, 16. Saat itu, korban yang merupakan kepala sekolah di salah satu lembaga pendidikan itu bermaksud menolong anaknya, Ana, yang terlilit kabel listrik. Namun karena tidak waspada, korban tersengat listrik.
“Mendengar teriakan Tika yang meminta tolong, saya bersama istri dan sejumlah tetangga segera datang dan mencabut aliran listrik yang melilit di tubuh Bu Ambar. Lalu kami angkat tubuhnya dari kolam,” kata Diawi.
Saat diangkat, kata dia, tubuh korban sudah lemas dan wajahnya pucat. Mereka segera membawanya ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis. Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia.
Tidak ada satupun keluarga korban yang mau memberi pernyataan. Mereka minta untuk tidak diwawancarai karena sedang dalam keadaan berduka.
Kepala Kepolisian Sektor Kota, Ajun Komisaris Mustaghfir, saat dimintai konfirmasi mengatakan, setelah dilakukan olah tempat kejadian dan meminta keterangan saksi, polisi menyatakan peristiwa itu murni kecelakaan.
“Kami tidak menemukan adanya unsur kesengajaan. Sebab, di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda adanya tindak kekerasan,” ungkap Mustaghfir.
Mustaghfir menambahkan, pihak keluarga juga tidak mempersoalkan musibah tersebut dan menyatakan menerima sebagai sebuah takdir.
“Karena kejadian ini murni kecelakaan, maka penyelidikan tidak dilanjutkan,” tandasnya. (teef/muj)
Post a Comment