SAMPANG - Katapang, Lagi-lagi kasus berlatar
berlakang asmara kembali memakan korban. Kali ini korbannya adalah
Tosan, 30, warga Desa Bunten Barat, Kecamatan Ketapang, Sampang. Korban
ditemukan tewas tak jauh dari rumahnya kemarin (23/10) dengan
kondisi mengenaskan.
Tangan kiri korban putus, serta
wajah korban dipenuhi luka bacok sehingga sulit dikenali. Peristiwa
pembunuhan tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 di jalan desa setempat
sekitar 100 meter dari rumah korban Sebelum tewas, korban diduga sempat
duel dengan tiga orang pelaku yang diketahui bernama M, H, S (inisial).
Ketiga pelaku diketahui warga Desa
Pandiyangan, Kecamatan Robatal, Sampang. Informasinya, aksi sadis itu
sempat menjadi tontonan warga yang kebetulan berada di sekitar lokasi
kejadian. Penuturan warga di lokasi kejadian, pembunuhan sadis
itu melibatkan tiga orang dengan menggunakan senjata tajam. Mereka
mencegat korban saat hendak keluar rumah dengan mengendarai sepeda
motor Yamaha Vixion warna merah bernopol M 3784 F.
Saat tiba di lokasi kejadian, korban
langsung disabet dengan sajam. Tidak berhenti sampai di situ, para
pelaku terus membabi buta menyerang korban yang sudah tak
berdaya. Bahkan, sabetan sajam dari salah satu pelaku memutus tangan
korban. Sabetan pun terus diarahkan ke arah wajah dan tubuh
korban. Dalam kondisi bersimbah darah akhirnya korban tewas.
Puas membunuh korbannya, para pelaku
kemudian pergi meninggalkan TKP Hingga berita ini ditulis,
latar belakang pembunuhan sadis tersebut masih belum jelas. Namun, salah
satu warga mengungkapkan, pembunuhan dipicu karena persoalan
asmara. ”Informasinya korban menikahi istri salah satu pelaku,”
kata Mohammad Tamam, warga setempat.
Tamam mengungkapkan, korban yang
diketahui warga Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal, Sampang,
itu sudah sekitar hampir lima tahun menikahi istrinya. Namun, sejak saat
itu korban merantau ke Jambi dan baru Senin malam (22/10) korban pulang
ke rumah istrinya di Desa Bunten Barat, Kecamatan Ketapang. ”Dia,
kemarin malam (22/10) yang pulang dari Jambi,” ungkapnya.
Tamam menambahkan, istri yang dinikahi
korban adalah mantan istri salah satu pelaku yang berinisial S. ”Istri
korban yang saat itu masih berstatus istri S, berselingkuh dengan korban
hingga kemudian dinikahi,” ungkapnya. Sementara itu, terdapat dua
versi yang melatarbelakangi pembunuhan.
Pertama, korban diketahui pernah
bermain api dengan istri orang, yakni istri S. Sedangkan versi lain
menyebutkan, korban menikahi mantan tunangan S yang saat ini perempuan
itu sudah dinikahi korban. ”Istri korban itu mantan tunangan S,” ucap
warga setempat yang enggan disebutkan namanya.Hingga kemarin sore
(23/10), tewasnya korban menjadi pusat perhatian warga sekitar.
Puluhan warga berdatangan ke lokasi
kejadian hanya sekadar melihat lokasi kejadian. Kapolres Sampang
AKBP
Solehan melalui Kabag Ops Kompol Alfian Nurrizal saat dikonfirmasi tidak
banyak memberikan penjelasan. Sebab, pihaknya masih melakukan
penyelidikan. Namun, mantan Kapolsek Gubeng itu menuturkan, para pelaku
yang terlibat dalam pembunuhan tersebut ada tiga orang.
Nama-namanya sudah kita ketahui dan
sekarang masih dalam pengejaran,” katanya. Ditanya terkait motif
pembunuhan itu, Alfian belum bisa mengungkapkan. Alasannya, pihak
kepolisian masih melakukan penyelidikan. ”Kita masih selidiki apa yang
melatarbelakangi pembunuhan ini,” pungkasnya.
sumber : kabarsampang.web.id
Post a Comment