SUMENEP - Sejumlah aktivis lembaga swadaya
masyarakat (LSM) di Kota Sumekar ke-marin (23/10) mendatangi gedung
DPRD setempat. Kedatangan mereka untuk menuntut badan kehormatan (BK)
DPRD memprotes oknum dewan yang diduga memeras kepala dinas (Kadis)
dalam masalah proyek. Para aktivis LSM Sumenep itu mendatangi kantor
dewan sekitar pukul 10.00.
Sesampainya di gedung dewan, mereka
langsung berorasi. Intinya, mereka meminta dugaan anggota dewan yang
sering memeras para Kadis diusut oleh BK. Setelah melakukan orasi di
depan kantor DPRD, para pedemo langsung masuk ke dalam kantor dewan.
Kemudian, mereka melakukan audiensi yang dipimpin oleh Ketua Badan
Kehormatan (BK) DPRD Sumenep Miftahurrahman.
Saat beraudiensi di dalam ruangan rapat,
para pedemo menanyakan keberadaan salah satu anggota dewan yang
terlibat dalam pemerasan terhadap Kadis. Kepada para pedemo
Miftahurrahman mengatakan, salah satu anggota dewan yang diminta untuk
klarifikasi masalah pemerasan masih ke luar kota. Sehingga tidak bisa
menemui para pedemo.
Seperti diketahui, anggota dewan yang
diduga memeras Kadis itu dengan cara meminta bagi hasil dari proyek.
Besar permintaan anggota dewan dari hasil proyek sekitar 5 sampai 10
persen dari pendapatan proyeknya. Setelah melakukan audiensi dengan
ketua BK, kemudian para pedemo langsung keluar dari ruangan.
Namun, anggota dewan yang katanya keluar
kota ternyata keluar dari ruangan fraksinya. Tak pelak, para pedemo
langsung bereaksi dan mau menyambangi anggota dewan tersebut. Namun,
anggota dewan yang mau diklarifikasi itu diamankan oeh pihak kepolisian.
Karena merasa kesal, para pedemo langsung menghancurkan benda-benda
yang ada di kantor DPRD. Seperti pot bunga, kursi, meja dan pintu sampai
kacanya pecah.
Menurut Koordinator Aksi LSM Edy
Junaidi, anggota dewan sudah membohongi masyarakat, termasuk LSM. ”Kami
kecewa dengan anggota dewan karena telah melakukan kesalahan besar. Kita
telah dilecehkan oleh dewan. Padahal, kami hanya mau bertemu dan mau
mengklarifikasi terkait temuan kami,” katanya.
Sementara, Miftahurrahman yang mencoba
menenangkan pedemo mencoba memberikan penjelasan. Menurut dia, pihaknya
memang tidak tahu jika oknum dewan yang diduga memeras Kadis ada di
dewan. ”Ini karena ada kesalahpahaman antara kami dan para pedemo.
Sebab, kemarin badan legislatif melakukan kunjungan ke luar kota.
Sehingga, saya mengatakan bahwa anggota dewan yang mau dimintai
klarifikasi tidak ada. Namun, ternyata yang bersangkutan tidak ikut
baleg ke luar kota,” kata Miftahurrahman.
Sumber : sumenep.in
Post a Comment