Headlines News :
Home » , , , » Demo Terkait Parkir Berlangganan Diwarnai Kericuhan

Demo Terkait Parkir Berlangganan Diwarnai Kericuhan

Written By fajarmduro on Tuesday, October 23, 2012 | 13:01

Demo Soal Parkir Berlangganan, Pamekasan DemoPAMEKASAN - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Pemuda Menggugah (MPM) menggelar aksi demo di gedung DPRD Pamekasan kemarin (22/10). Aksi meminta penjelasan terkait parkir berlangganan itu, sempat diwarnai kericuhan antara massa MPM dengan aparat kepolisian yang terlibat bentrok beberapa kali. Massa MPM itu terdiri dari berbagai aliansi.

Di antaranya Kopajaa, GPRS Pamekasan, BMM, DPC PMII Pamekasan, BEM STAIN Pamekasan, Komunitas Pemuda Anti Korupsi (KOMPAK), GERAM Pamekasan, KMB, DPC GMNI Pamekasan, dan SAMAR. Ketegangan terjadi saat Ketua Komisi B DPRD Pamekasan Hosnan Ahmadi memberikan penjelasan kepada massa MPM terkait parkir di Pamekasan.

Saat itu ada salah satu pedemo berceletuk, sehingga situasi tersebut menyulut emosi. Sontak, mikrofon yang dipegang Hosnan Ahmadi diduga dilemparkan ke pedemo. Akibatnya, massa MPM langsung menerobos serta ingin menjarah Hosnan. Namun tindakan tersebut dihadang aparat kepolisian. Pada saat itulah terjadi kericuhan.

Karena belum puas, massa beralih ke pintu keluar, mereka hendak menghadang Hosnan yang akan keluar dengan menggunakan mobil. Dan ketika ada salah satu mobil pelat merah keluar yang dianggap dikendarai Hosnan, hampir menjadi sasaran amukan massa. Bahkan salah satu pedemo memegang batu untuk dihunjamkan ke mobil tersebut.

Diyakini bukan Hosnan, massa menyegel pintu keluar. Upaya tersebut sebagai langkah untuk berjaga dan menyisir setiap mobil anggota dewan yang akan keluar. Setelah itu, massa kembali menuntut agar Hosnan keluar. Sekitar dua puluh menit setelah diadakan negosiasi dengan aparat kepolisian dengan kesepakatan agar tidak terjadi kericuhan, Hosnan pun siap bertemu dengan para pedemo.

Dengan penjagaan langsung dari Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman bersama Kabag Ops Kompol Ikhwanuddin dan puluhan aparat kepolisan, Hosnan memberikan penjelasan untuk kedua kalinya. Hosnan mengungkapkan, bahwa yang diungkapkan sudah sesuai dan masalah parkir diakui sudah lama dibahas. Hasilnya, hingga sekarang di bawah tidak ada masalah. ”Kami komisi B sudah kroscek ke bawah, ternyata tidak ada masalah dan keluhan,” ungkapnya.

Namun massa MPM tetap dalam tuntutan agar Hosnan meminta maaf kepada publik. Sebab versi pedemo, Hosnan di salah satu media mengungkapkan bahwa demo parkir sebelumnya yang diangkat oleh sejumlah aktivis mahasiswa sudah tidak produktif lagi dan sudah kedaluwarsa. ”Saya memang dipilih oleh rakyat, namun tanpa harus menyaring serta tanpa memprioritaskan segalanya. Akan tetapi, masalah parkir sudah jelas dan sudah tertuang dalam perda,” ungkapnya.

Massa yang tidak puas terus ngototagar Hosnan meminta maaf di hadapan pedemo dan publik. Bahwa ucapan yang pernah dilontarkan termasuk mencederai demokrasi. Lagi-lagi tuntutan pedemo tidak diindahkan, dan demi me-luapkan kekesalannya, massa beralih ke depan papan nama gedung DPRD. Di tempat itu, massa kemudian membaca tahlil dan doa bersama.

Dan tanpa diduga oleh aparat, para pedemo langsung merusak tulisan dan logo kantor DPRD dengan bambu. Usai aksi pedemo tersebut, Wakil Ketua DPRD Muhdlar Abdullah dan Sekretaris DPRD Arief Handayani sepakat akan melaporkan tindakan perusakan yang dilakukan oleh pedemo tersebut. ”Lihat saja Mas, ini sudah perusakan dan ini sudah melanggar hukum,” ungkapnya.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Download Makalah | Blog Falophi | Ikut Belajar Blog | Falophi.com | Wong Pakong Blog
| Fastpay Bersama Copyright © 2012. Wong Pademawu - All Rights Reserved
Template Modify by Wong Pademawu Blogs
Proudly powered by Blogger