PAMEKASAN – Teka-teki siapa yang bakal bertarung pada Pemilukada Pamekasan 9 Januari 2013 mendatang terkuak. Dua tokoh yang sempat bertarung pada Pemilukada 2008 dipastikan kembali satu ring. Yakni, Kholilurrahman (incumbent) dan Ach. Syafii Yasin (mantan Bupati Pamekasan).
Kepastian itu diketahui setelah keduanya
sama-sama mendaftar sebagai kandidat pemilukada ke KPU Pamekasan
kemarin (26/9). Ach. Syafii Yasin yang bersanding dengan Ketua DPRD
Pamekasan Kholil Asyari (ASRI) lebih dulu tiba di kantor KPU di Jalan
Brawijaya, yakni sekitar pukul 11.30. Sedangkan Kholilurrahman yang
ternyata memilih menggandeng seorang pengusaha Masduki tiba di kantor
KPU pukul 13.00.
Pasangan ini kemudian disebut sebagai
pasangan dengan julukan KOMPAK (Kholilurrahman-Masduki Pemersatu
Pamekasan). Dari pantauan Jawa Pos Radar Madura, pasangan ASRI datang
dengan ciri khas songkok jeringdan baju putih bermotif garis. Pasangan
ASRI terlihat diantar ribuan pendukungnya. Termasuk, sejumlah kiai dan
ulama dari 13 kecamatan yang ada di Kota Gerbang Salam.
Pasangan Asri mendaftar ke KPU Pamekasan
dengan cara berjalan kaki dari PKPN Jalan Kemuning hingga kantor KPU.
Pasangan ini diarak pendukungnya sambil meneriakkan yel-yel kemenangan.
Bahkan, takbir dan salawat juga menggema di sekitar jalan yang dilewati
pasangan ini. Sebelum mendaftar, pasangan ini melakukan deklarasi
bersama lima parpol di aula PKPN Pamekasan.
Pada deklarasi dibacakan surat
pernyataan lima parpol untuk mendukung pasangan ASRI. Tidak hanya itu,
penyerahan simbolis rekomendasi lima parpol juga dilakukan. Rekomendasi
itu diserahkan oleh masing-masing petinggi parpol. Ach. Syafii menjelaskan, pihaknya bangga dengan dukungan yang
diberikan masyarakat. Termasuk, juga dukungan dari kalangan ulama dan
kiai yang ada di Pamekasan.
”Jadi, kami sangat berterima kasih,
semoga kebersamaan ini terus berlanjut sampai nanti jadi bupati dan
wakil bupati,” katanya. Dia mengungkapkan, dirinya dan Kholil Asyari
komitmen untuk memprioritaskan pendidikan. Tentunya, juga masalah
kesehatan dan infrastruktur. ”Kami komitmen untuk menyejahterakan
masyarakat.
Intinya, ayo wujudkan perubahan di
Pamekasan tercinta ini,” tuturnya. Anggota DPR RI ini menutur-kan,
pihaknya tidak mempunyai target suara yang muluk-muluk. Intinya,
pihaknya ingin menang saja dalam pemilukada 9 Januari mendatang. ”Tidak
usah memberikan target. Dengan partai pendukung, kami yakin menang,”
tukasnya.
Sementara, pasangan KOMPAK yang datang
ke KPU pukul 13.00 juga diantar ribuan pendukung, termasuk ratusan kiai
dan ulama pendukung. Ribuan pendukung mengantar pasangan ini dengan
jalan kaki dari Kelurahan Jungcangcang menuju KPU Pamekasan. Dari
pantauan Jawa Pos Radar Madura, teriakan takbir dan salawat menggema
dari para pendukung saat berjalan di sekitar kota.
Sesampainya di KPU, pasangan ini
menyerahkan berkas yang diterima Ketua KPU Pamekasan Moh. Ramli. Sebelum
melakukan pendaftaran ke KPU, pasangan ini juga masih melakukan
deklarasi. Di mana dalam deklarasi itu salah satu dituangkan kontrak
politik. Kontrak politik itu berisi tentang pernyataan dan komitmen
cabup dan cawabup.
Salah satunya, siap menjalankan
kondusivitas, siap mewujudkan pemerintahan yang jujur, bersih, kuat dan
berwibawa, tentu tanpa KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme).
Kholilurrahman kepada Jawa Pos Radar Madura menjelaskan, pihaknya
optimistis bisa menang dalam pertarungan pesta demokrasi itu. Bahkan,
kemungkinan bisa satu putaran saja.
”Kami tidak mau muluk-muluk, mungkin
targetkan minimal 65 persen suara,” katanya dengan nada datar. Mantan
anggota DPRD Jatim itu juga mengungkapkan, pihaknya akan menjadikan
pendidikan sebagai program prioritas. Setelah program pendidikan,
Kholilurrahman bertekad untuk memberdayakan masyarakat melalui program
yang akan disusun nantinya.
Sementara, berdasarkan analis politik
lokal di Pamekasan, kemungkinan munculnya kandidat lain dalam pemilukada
dipastikan minim. Hal itu terlihat dari realitas politik mutakhir yang
berkembang di Kota Gerbang Salam. ”Untuk kandidat lain di luar
Kholil-Syafii sepertinya tipis kemungkinannya,” ujar Ali Humaidi, analis
sosial politik yang juga dosen STAIN Pamekasan.
Dengan demikian, pertarungan antara
Kholil-Syafii diyakini akan mengulang romantisme pada pemilukada 2008
silam. Ketika itu, Syafii yang incumbent harus mengakui keunggulan
Kholil. Sedangkan saat ini, Kholil yang berbalik menjadi incumbent dan
ditantang Syafii pada pemilukada 9 Januari mendatang.
Sumber : pamekasan.info
Sumber : pamekasan.info
Post a Comment