Headlines News :
Home » , , » Ketakutan, Minta Pulang dari Sekolah

Ketakutan, Minta Pulang dari Sekolah

Written By Unknown on Tuesday, September 18, 2012 | 09:31

SDN Larangan 3 Pamekasan, Penyegelan SDN Larangan 3
Ketakutan, Minta Pulang dari Sekolah Penyegelan SDN 3 Larangan Luar menyisakan kesedihan dan ketakutan. Bahkan, banyak siswa yang minta didampingi orang tuanya setelah terjadi penyegelan yang menimpa sekolah mereka. Ba-gaimana kondisi psikologi siswa?

Pamekasan - SEKITAR pukul 07.45 kondisi SDN 3 Larangan Luar berbeda dibandingkan hari biasanya. Jika sebelumnya tampak tenang, kemarin dipenuhi tangisan siswa. Tidak tanggung-tanggung, sekitar sembilan siswa terlihat menangis tanpa henti-hentinya.

Jawa Pos Radar Madura mencoba menemui salah satu siswa yang menangis. Ayu, kelas 3, putri dari Sulalah, misalnya. Sejak memasuki halaman sekolah Ayu terlihat sudah menangis tanpa henti. Bahkan, orang tuanya (Sulalah, Red) sempat kebingungan. Sebab, tangisan Ayu semakin menjadi-jadi.

Ayu, siswa yang masih polos itu terus menangis dan dengan nada terengah memanggil ibunya, bahkan meminta pulang. Namun, gurunya membujuk Ayu agar bisa tenang dan bisa bersekolah. Tapi, tetap saja Ayu menangis.
Kondisi Ayu tambah ketakutan ketika melihat aparat yang menjaga sekolahnya. Bahkan, dirinya terus menunduk tanpa mengucapkan sedikit pun kata-kata. Jawa Pos Radar Madura sempat mendapat jawaban sedikit dari Ayu. Di-rinya takut sekolahnya digembok lagi, bahkan takut melihat orang yang tengkar.

”Nanti sekolah ini tidak digembok lagi kan Om,” ucapnya dengan nada tanya. Sulalah sendiri merasa khawatir sejak terjadinya penyegelan, sebab Ayu sering menangis dan minta terus ditemani. Bahkan, jika ingin sekolah, dirinya tidak diperbolehkan pulang. ”Biasanya cuma mengantarkan, tapi sekarang minta ditemani terus, katanya takut,” ujar Sulalah.

Sementara, siswa yang lainnya juga merasa ketakutan. Karena itulah, banyak siswa yang sembunyi dan terkadang menghindar dari kamera yang ingin mengambil gambarnya. Seolah untuk meminta dukungan, mereka memanggil orang tuanya untuk menemani.

Sementara, penjelasan dari Wakil Kepala Sekolah Budi Haryono mengungkapkan, kebanyakan siswa yang menangis karena trauma. Siswa ketakutan kejadian kemarin terulang kembali. Meski begitu, kondisi ini dipastikan tidak akan berpengaruh pada pembelajaran selanjutnya.

”Kemarin tidak ada koordinasi dengan pihak sekolah. Sehingga tiba-tiba disegel yang kebetulan pada hari itu siswa sedang privat di dalam kelas,” ungkapnya. Kabid TK/SD Disdik Pamekasan Prama Jaya menyayangkan aksi penyegelan itu. Sebab, secara tidak langsung berakibat pada kondisi psikologi siswa. Bahkan, membuat siswa trauma dan terus ketakutan. ”Seharusnya ini tidak terjadi, karena siswa yang jadi korban.” katanya. (radar)

Sumber : pamekasan.info
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Download Makalah | Blog Falophi | Ikut Belajar Blog | Falophi.com | Wong Pakong Blog
| Fastpay Bersama Copyright © 2012. Wong Pademawu - All Rights Reserved
Template Modify by Wong Pademawu Blogs
Proudly powered by Blogger