Headlines News :
Home » » Harga Tembakau yang Membuat Petani Ketar-Ketir

Harga Tembakau yang Membuat Petani Ketar-Ketir

Written By Unknown on Tuesday, September 4, 2012 | 11:34

Pamekasan - Nasib petani tembakau tahun ini memang sangat memprihatinkan. Itu karena harga si daun emas cukup murah. Hasil tembakau diperkirakan tidak akan bisa mencukupi modal yang dikeluarkan. Bayangkan, pembelian gudang terhadap si daun emas itu mayoritas di bawah BEP (break event point).

BEP itu dianggap sebagai komitmen antara pemkab dan pabrikan. Namun, pihak pabrikan malah membeli di bawah. Meski harga tertinggi pabrikan cukup tinggi. Namun, jarang direalisasikan. Bahkan, belakangan harga tembakau makin anjlok. Dikabarkan, sejumlah gudang sudah akan membeli dengan harga yang lebih murah dari sebelumnya.

Gudang Garam misalnya, sudah mulai memainkan great 03 (great terendah). Meski hanya sekitar 20 hingga 30 persen. Kisaran harga terendah itu antara Rp 18 ribu hingga Rp 22 ribu. Termasuk, Djarum dan sejumlah gudang yang lain. Dengan begitu, petani akan semakin meradang. Semakin lebih sengsara lagi.

Kendati demikian, pihak gudang berdalih harga rendah bukan kemauan dari pihaknya. Melainkan karena kualitas tembakau petani memang jelek. Sehingga, tidak berani untuk mengangkat greatterlalu tinggi. Informasinya, saat ini sudah ada dua gudang yang tidak melakukan pembelian. Itu karena kuota pembelian gudang tersebut sudah penuh.

Dua gudang yang tutup itu adalah Daun Emas dan LSB (Sampoerna). Bahkan, untuk LSB dipastikan sudah melebihi kuota. Yakni, dari target 6.000 ton, sudah terpenuhi 6.500 ton. Kuasa Pembelian PT Gudang Garam Suli Faris menjelaskan, pihaknya memang melakukan pembelian dengan harga terendah untuk saat ini.

Itu karena alasan kualitas tembakau yang tidak bisa diandalkan. ”Kualitasnya jelek. Makanya great03 kami mainkan,” katanya. Dia menuturkan, pihaknya hanya membeli tembakau yang great03 itu tidak banyak. Pembelian great03 itu hanya berkisar 20 persen. ”Jadi, kami membeli di atas itu. Tapi, dengan kualitas yang bisa dipertaruhkan. Kami ingin beli mahal, tapi kalau kualitasnya begitu (jelek, Red), mau diapainlagi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Bambang Edy Suprapto menjelaskan, anjloknya harga itu juga diakibatkan karena pembukaan gudang tidak sama. ”Itu wajar. Bahkan, diprediksi harga akan semakin rendah. Itu karena kompetitornya semakin tipis, ” tuturnya. Apalagi, terang dia, gudang itu tidak hanya membeli dari petani di Pamekasan. Melainkan, membeli tembakau dari daerah lain.

”Makanya, ada gudang yang tutup karena kuotanya sudah cukup. Dan, tidak buka lagi. Itu menjadi kebijakan dari pabrikan,” tuturnya. Sebenarnya, sambung dia, pihaknya sudah berupaya untuk menekan. Tapi, tidak bisa sebab itu menjadi kebijakan gudang. ”Tapi, kami sudah mengirimkan surat kepada gudang yang tutup untuk membuka. (radar)

Sumber : pamekasan.info
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Download Makalah | Blog Falophi | Ikut Belajar Blog | Falophi.com | Wong Pakong Blog
| Fastpay Bersama Copyright © 2012. Wong Pademawu - All Rights Reserved
Template Modify by Wong Pademawu Blogs
Proudly powered by Blogger