Headlines News :
Home » , » Takut Bersekolah Lantaran Dihukum Oleh Gurunya

Takut Bersekolah Lantaran Dihukum Oleh Gurunya

Written By fajarmduro on Tuesday, October 16, 2012 | 15:00

Siswa dihukum gurunyaSiswa SDN 1 Torjun Takut Sekolah

SAMPANG - Diduga mendapat hukuman berdiri 2 jam dari sang guru, Mohammad Faqih, 8, siswa kelas II SDN Torjun 1 enggan bersekolah. Bahkan untuk kembali bersekolah, keluarganya sampai membujuk dan mengantarnya ke sekolah yang terletak di pinggir jalan raya Torjun itu kemarin.

Faqih mengaku takut bersekolah lantaran dihukum oleh gurunya. ”Takut dimarahin dan dihukum,” ujarnya dengan nada polos saat ditemui sedang bermain dengan teman-temannya di sekolah.

Penuturan Sa’labah, paman Faqih, keponakannya trauma dan takut masuk sekolah setelah mendapatkan hukuman berdiri selama 2 jam dari gurunya. Hukuman itu dijatuhkan lantaran Faqih tidak menulis saat materi diberikan oleh gurunya. ”Anaknya (Mohammad Faqih, Red) trauma.

Saat ditanya, katanya takut sama gurunya, dan tiap malam sering mengigau nggak mau sekolah lagi. Maka, orang tuanya dan saya membujuk Faqih supaya mau sekolah lagi,” katanya ditemui saat mengantarkan keponakannya tersebut.

Sa’labah mengaku kecewa terhadap pihak sekolah. Karena, menurutnya, hukuman berdiri selama 2 jam tersebut sudah keterlaluan. ”Wong anak kecil, apalagi masih kelas II sudah wajar kalau nakal. Dan kenakalan anak di usia itu tidak bisa dibilang tidak sopan terhadap guru,” keluhnya.

Holifah, 35, orang tua Faqih yang ditemui usai menghadap kepala sekolah tidak banyak memberikan penjelasan. Hanya saja, dia mengaku kedatangannya tersebut cuma masalah mendidik anaknya. ”Tidak ada apa-apa,” pungkasny.

Sementara itu, Umar Faruq, kepala SDN Torjun 1 mengatakan, hukuman berdiri kepada Mohammad faqih menurutnya masih sebatas kewajaran. Bahkan tidak hanya Faqih yang sering mendapatkan hukuman seperti itu. ”Cuma hukuman berdiri sudah biasa, itu bagian dari cara mendidik kami.

Sebab, kalau cuma dinasihati anak itu menter (tidak dihiraukan),” katanya. Menurutnya, hukuman yang diberikan pada Faqih bukan tanpa alasan. Sebab Faqih yang saat ini duduk di kelas II itu terbilang nakal di sekolah. ”Tidak pernah menulis, pernah ngambil uang temannya, dan juga pernah nyium temannya.
Jadi tidak ada istilah hukuman, tujuannya ingin menyembuhkan,” katanya. Ditanya soal kedatangan orang tua Faqih ke sekolahnya, Umar mengatakan hal itu lantaran dipanggil oleh pihak sekolah. ”Saya panggil orang tuanya, dan disuruh membuat pernyataan kalau begitu terus terpaksa saya keluarkan,” pungkasnya.

Sumber : kabarsampang.web.id
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Download Makalah | Blog Falophi | Ikut Belajar Blog | Falophi.com | Wong Pakong Blog
| Fastpay Bersama Copyright © 2012. Wong Pademawu - All Rights Reserved
Template Modify by Wong Pademawu Blogs
Proudly powered by Blogger